Rahasia ‚kekuatan perempuan‘

Lantas adakah rahasia khusus dari performa atlet putri Korea Utara belakangan ini?

Para ahli mengatakan sulit untuk mengatakan bahwa atlet perempuan Korea Utara memiliki keunggulan kompetitif, namun mereka relatif lebih kompetitif di kancah internasional dibandingkan atlet pria Korea Utara.

Profesor Heo Jeong-pil dari Institut Studi Korea Utara di Universitas Dongguk, yang mempelajari olahraga Korea Utara, menganalisis bahwa kondisi fisik atlet pria Korea Utara relatif tidak menguntungkan dibandingkan dengan atlet perempuan Korea Utara untuk tampil di kancah internasional.

Profesor Heo berkata, „kekurangan terbesar atlet pria Korea Utara adalah fisik mereka yang kecil,“ dan menjelaskan, „untuk mengimbangi fisik atlet dari negara Barat https://www.abangrock.com/ mereka perlu mengambil tindakan yang kompleks seperti makan dengan baik dan makan banyak daging dengan pola diet. Akan tetapi, kebanyakan dari mereka tidak mampu melakukannya“.

Pada akhirnya, dari sudut pandang pemimpin Korea Utara yang menyatakan bahwa Kim Jong Un akan „membangun kekuatan olahraga“, dia tidak punya pilihan selain fokus dan menginvestasikan sumber daya yang terbatas pada olahraga khusus perempuan yang hasilnya relatif lebih baik.Han Seol-song, mantan petinju dan pembelot dari Korea Utara, mengatakan bahwa dia tidak merasa bahwa Korea Utara secara khusus mendukung atlet perempuan, namun katanya „saya harus berhati-hati karena mungkin akan terdengar seksis, tapi ada percakapan itu ada di antara para atlet di Korea Utara“.

„Gambarannya adalah ‚laki-laki di Eropa dan tempat lain lebih ungul secara fisik serta memiliki sejarah panjang dalam olahraga, sehingga laki-laki (Korea Utara) akan kesulitan mengatasi hambatan tersebut tidak peduli seberapa keras mereka berusaha‘. Sementara itu, atlet perempuan tidak punya sejarah panjang dalam olahraga internasional… namun perempuan Korea Utara kuat-kuat. Jadi ada ruang bagi mereka untuk mendalami olahraga yang tidak populer, itulah yang saya maksud.“Han, yang saat ini berusia awal 30-an tahun bekerja sebagai petinju profesional di Korea Utara selama tujuh tahun sebelum membelot pada pertengahan tahun 2010-an.

Dia juga berkompetisi untuk Tim Olahraga bergengsi 4.25 yang banyak melahirkan pemain-pemain ternama.

Seperti yang ia katakan, bidang yang digeluti atlet putri Korea Utara bisa dibilang terbatas, antara lain tinju, gulat, angkat besi, serta atletik.

Atlet perempuan yang diperlakukan sebagai „pahlawan olahraga“ di Korea Utara antara lain Shin Geum-dan, yang mencetak rekor dunia dan memenangkan emas di Kejuaraan Atletik Internasional di Moskow, Rusia pada 1960-an.

Kemudian ada Kye Sun-hui yang meraih medali emas di Olimpiade Atlanta 1966 setelah mengalahkan atlet judo Jepang Ryoko Tamura dan Jeong Seok-ok pemenang maraton putri pada Kejuaraan Atletik Dunia ke-7 di Seville, Spanyol pada 1999.Meningkatkan status perempuan?
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah Kim Jong Un menekankan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat, serta mendorong olahraga.

Artinya, seluruh kebijakan terhadap perempuan telah berubah sejak Kom Jong-un berkuasa.

Sejak mengambil alih kekuasaan, Kim Jong Un telah mendorong kemajuan perempuan dalam masyarakat dengan menetapkan 8 Maret yang merupakan Hari Perempuan Internasional dan 16 November Hari Ibu -sebagai hari libur nasional.

Kehadiran perempuan juga meningkat di acara-acara resmi, termasuk putri Kim Ju-ae, saudara perempuannya yakni Kim Yo-jong dan menteri Luar Negeri Choe Son-hui.